Rabu, 15 Juni 2011

Teeriimaa Kaasiihh, Buu..

Hari ini hari terakhir.. :(

Ya hari ini hari terakhir saya bisa bersama-sama dengan mereka.. :(
Dengan anak-anak yang sangat saya kasihi, dengan segala keunikan mereka, dengan segala kenakalan mereka, dengan segala perubahan mereka yang merupakan buah doa.

Sewaktu masih di dalam kelas, Saya ingat Ibu Yo, Ibu Wali Kelas saya pernah bertanya kepada saya seperti ini , 
”Yan, kamu sedih gak kalo kamu resign dari sekolah ini?” dengan logat medok yogya nya..
Saya terdiam sejenak, 
“ Yah, sedihlah, bu , Tapi yang paling buat saya sedih adalah saya tidak bisa lagi melihat anak-anak saya ini duduk di kelas II” dengan mata hampir berkaca-kaca.

Rasanya ada suatu kehilangan walapun saya sadar mereka bukan anak-anak kandung saya, tapi saya juga sadar mereka adalah anak didik saya. Anak yang sangat saya kasihi.

Kebiasaan jelek saya, saya suka sekali mengintip melalui kaca jendela sekolah kami yang besar-besar itu sekedar melihat tingkah laku belajar anak didik saya yang terdahulu sekarang sudah berada di tingkat yang lebih tinggi. Sedih rasanya ketika sekarang tidak lagi bisa melihat mereka duduk belajar di bangku kelas II.

Namun perasaan sedih rasanya sudah terbayar dengan pengalaman yang Tuhan beri yang tidak akan pernah terlupakan seumur hidup saya.

Ya, hari ini hari terakhir saya bertemu dengan anak-anak saya, karena besok mereka akan memasuki masa liburan kenaikan kelas yang cukup panjang.

Seperti biasa, sebelum pulang kami akan menyanyikan lagu “Seblum Kita Pulang” , dilanjutkan dengan Doa Pulang dan diakhiri dengan “Beri Salam” , teriak ketua kelas kemudian anak-anak akan berkata,
  “ Selamat Siang, Bu. Terima Kasih, Bu. Tuhan Yesus Memberkati”

Hari itu benar-benar jadi hari yang special buat saya, ntah kenapa kata-kata salam anak-anak yang biasa mereka ucapkan tersebut di hari itu menjadi kata Salam yang sungguh Special.

Ketika mereka berkata “Terima Kasih Bu. Tuhan Yesus Memberkati” hari itu. Kata-kata Itu terdengar sungguh-sungguh seperti keluar dari hati ketulusan mereka. Dari hati mereka berkata Terima Kasih Bu.

Terima kasih Bu hari itu sungguh menjadi kata Terima kasih Bu yang terspesial, termanis, terpolos, dan tersungguh-sungguh yang pernah saya dengar selama 2 thn mengajar di sekolah ini. Dan Disaat itu juga saya  semakin diyakinkan oleh Tuhan seakan akan  Ia berbisik lembut dengan saya, “Dian, inilah mereka”.

Tuhan, saya sungguh bersyukur bisa bersama-sama mereka 2 tahun ini, bisa belajar, bermain bahkan mendidik mereka. Terlebih sungguh bersyukur, Ya Tuhan, saya semakin banyak belajar dari sikap dan ketulusan hati anak-anak.

Ya, hari ini adalah hari terakhir saya dengan anak-anak
tapi hari ini juga adalah hari special saya dengan anak-anak.
Rasa sedih itu tetap ada 
namun rasa sedih itu diberikan teman oleh Tuhan yaitu Rasa Syukur.

Terima Kasih, Tuhan.... ^.^
(*diucapkan dengan intonasi dan cara anak-anak didik dian...)



-d^^-

Tidak ada komentar: