Rabu, 27 Oktober 2010

"God Thinks You're Wonderful"

I’m very special…

Aku adalah anak istimewa. 
Tahukah mengapa? Karena Allah sayang padaku.
Kalau Dia punya dompet, pasti fotoku disimpan di dalamnya.
Kalau Dia punya kulkas, fotoku pasti ditempel dipintunya.
Kalau Dia punya kalender, psti tanggal lahirku sudah dilingkarinya.
Kalau Dia menyetir mobil, pasti namaku tertulis dibempernya.
Kalau ada pohon di surga, pasti Dia sudah mengukir namaku dibatangnya.

Dia mengirim bunga untukku dan matahari terbit setiap pagi..
Kalau aku ingin bicara, Dia pasti mau mendengarkan..
Dunia yang indah ini diciptakannya untukku, 
Dia memberi suara keras pada guntur, suara lembut pada pohon, dan suara merdu pada burung.
Dia memberi  aroma pada bunga, dan rasa pada makanan, itu semua untuk aku. 
Agar aku mengetahui bahwa aku dicintaiNya.

Sebenarnya Dia punya rumah yang sangat indah
Dia bisa tinggal dimana saja di alam semesta ini, tetapi Dia memilih hatiku.

Allah mengenal aku lebih baik dari orangtuaku sendiri.
Dia menciptakan aku unik dan tiada ada duplikatnya.
Dia menghitung rambutku dan mengetahui tanda lahirku dan semua tahi lalatku.
Dia mengenal namaku dan namaku tertulis di telapak tangan-Nya (Yes 49 : 16)

Aku tidak akan lupa bahwa aku bukan suatu kebetulan atau kecelakan.
Aku adalah karunia bagi dunia, karya seni sorgawi, tanda tangan Allah.
Aku di rajutnya dalam kandungan ibuku (Mzm 139 : 13)
Aku bukan produk massal, aku bukan hasil buatan mesin. 

Aku dirancang secara khusus, diberi karunia khusus, 
dan ditempatkan di dunia ini dengan penuh kasih oleh Sang Pencipta Agung.
Aku tidak perlu dan tidak mau menjadi orang lain. Allah ingin aku senang menjadi diriku sendiri.
Menurut Allah aku ini indah dan istimewa.
Dia menungguku untuk memelukku dalam keberhasilan dan kegagalanku.

Dengan penuh bangga, Sang Pencipta bintang-bintang itu berkata kepadaku, “Aku sangat mengasihimu. Aku tahu suatu hari nanti engkau akan berpaling dariKu dan menjauh. Tetapi Aku ingin engkau tahu. Aku telah menyediakan jalan pulang bagimu. Impianku adalah membawamu dekat pada-KU”
Dan jalan menuju salib memberitahuku, sejau apa jalan yang telah Allah tempuh untuk memanggilku kembali kepada-Nya.

“Apa ada yang bisa membuat-KU berhenti mengasihimu?” Tanya Allah. TIDAK ADA !
“Ingin tahu berapa lama kasih-KU akan bertahan? Lihat saja Aku bicara dalam bahasamu, tidur di duniamu dan merasakan sakitmu. Temukanlah jawabannya di atas kayu salib di Kalvari itu” (1 Yoh 4:10)

Itulah bukti besarnya kasih Allah kepadaku.
Masih banyak lagi yang Allah lakukan selain mengampuni kesalahanku; Dia menghapusnya !

Aku hanya harus membawa kesalahanku kepadaNya. 
Aku dapat berbicara kepada Allah di dalam Yesus, karena Allah pasti mendengarkan. 
Biar saja air mata menetes di pipiku, karena Allah pasti akan menyekanya.
Dia telah mengutus malaikat-malaikatNya untuk menjagaiku, 
Roh Kudus tinggal di dalamku, gereja-Nya untuk mendukungku.

Aku percaya menurut Allah aku istimewa. Karena memang begitu adanya. ^^

from : "God Thinks You're Wonderful" by Max Lucado



Thanks Lord.. 
I'm wonderful and special in Your heart. 
Thanks Lord for Your Love on me..

-d^^-

Selasa, 19 Oktober 2010

For You know better than i...







Verse 1:
I thought I did what's right - Kukira aku sudah melakukan yang benar
I thought I had the answers - Kukira aku sudah mempunyai semua jawabannya
I thought I chose the surest road - Kukira aku telah memilih jalan yang paling pasti
But that road brought me here - Tapi jalan itu membawaku ke tempat ini
So I put up a fight - Jadi aku melakukan perjuanganku
And told You how to help me - Dan mengatakan padaMu bagaimana seharusnya menolongku
Now just when I have given up - Sekarang ketika aku mulai menyerah
The truth is coming clear - Kebenarannya semakin nyata

Chorus:
You know better than I - Engkau mengetahui lebih baik daripada aku
You know the way - Engkau mengetahui jalannya
I've let go the need to know why - Aku melepaskan semua keinginanku untuk mengerti kenapa
For You know better than I - Karena Engkau mengetahui lebih baik daripada aku

Verse 2:
If this has been a test - Kalau ini adalah sebuah ujian
I cannot see the reason - Aku tidak bisa melihat alasannya
But maybe knowing I don't know is part of getting through - Tapi mungkin menyadari
bahwa aku tidak mengetahuinya adalah bagian untuk melewati ujian ini
I tried to do what's best - Aku mencoba melakukan yang terbaik
But faith has made it easy - Tapi iman telah membuat semuanya menjadi mudah
To see the best thing I can do is to put my trust in You - Untuk melihat
bahwa hal terbaik yang bisa kulakukan adalah menempatkan kepercayaanku padaMu

Coda:
I saw one cloud and thought it was a sky - Aku melihat sebuah awan dan mengira bahwa itu adalah langit
I saw a bird and thought that I could follow - Aku melihat seekor burung dan berpikir bahwa aku dapat mengikutinya
But it was You who taught that bird to fly - Tapi Engkaulah yang mengajarkan burung itu bagaimana caranya terbang
If i let You reach me, will You teach me? - Jika aku mengizinkan Engkau meraihku, akankah Engkau mengajariku?

Ending:
For You know better than I - Karena Engkau mengetahui lebih baik daripada aku
You know the way - Engkau mengetahui jalannya
I've let go the need to know why - Aku melepaskan semua keinginanku untuk mengerti kenapa
I'll take what answers you supply - Aku akan menerima semua jawaban yang Kau berikan
You know better than I - Engkau mengetahui lebih baik daripada aku


ketika tak mengetahui apa yang sedang Ia kerjakan dalam hidupmu dan tak mengetahui mengapa semua hal itu terjadi. Hanya satu cara yang terbaik yang dapat dilakukan yaitu menempatkan kepercayaanmu kepadaNya. Karena Dia mengetahui yang terbaik buat kamu dan Dia mengetahui jalannya.. For You know better than i..

Senin, 11 Oktober 2010

Cerita anakku..

Cerita anakku..
Anak ini anak yang sangat leled, lemod, prilakunya menunjukkan seakan hidup tak mau mati pun tak segan, sungguh tak ada semangat untuk sekolah >.<… benar aneh abiss dan sangat menguji kesabaran sekali anak ini. Dan tiap hari saya berdoa agar saya ditambah kesabaran dengan anak perempuan ini.. uhh @.@

2 hari yang lalu anak ini tidak hadir ke sekolah tanpa pemberitahuan sama sekali, karena anak-anak maka daku kira biasalah paling sakit demam. Yasudah saya pun tak terlalu mengkhawatirkan dia. Keesokannya dia juga tidak masuk lagi, yaah.. kita pikir ini pasti orang tuanya mumpung ini hari jumat, jadi pasti sekalian ajah ga masuk sekalian, toh besok sabtu libur ini..

Sampailah hari senin dia masuk dan mamanya menghampiri saya dan berkata,
“Bu, maap anak saya hari kamis tidak masuk karena kami mengalami kecelakaan mobil, kaca depan mobil saya pecah.” 
 “Ibu dan anak2 tidak apa2 kan, bu?” Dengan kaget saya menjawab
             “Tidak apa-apa bu, untung anak2 duduk dibelakang, pecahan kacanya juga tidak terlalu sampai mengenai saya,bu.”, kata si ibu.
“O begitu ya bu, Puji Tuhan ya bu”, kata saya sambil senyum.

Proses Belajar mengajar dikelas hari itu berlangsung seperti biasa dan hari itu entah angin apa, anak ini berhasil mengerjakan agendanya dan tugas-tuganya tepat waktu, tidak lelet dan berhasil mengerjakan soal math tersebut. Kami pun tersenyum pada dia.
Jam sekolah pun usai dan sekarang tinggal dia yang belum dijemput sama ortunya, maka tinggallah dia bersama saya di dalam kelas waktu itu. Karena dia belum mengerjakan PR Menulisnya, maka saya menyuruh dia untuk menunggu waktu sambil mengerjakan PR Menulis saja, supaya PR ini tidak menumpuk hingga minggu depan, dan dia pun menyanggupinya.

Baiklah, sementara dia masih menulis dan saya masih harus merapikan kelas. Saya bertanya kepadanya dimana kecelakaan itu terjadi? Pertama-tama dia diam saja, kemudian saya melihat dia, ternyata dia sedang menulis.
 “Ashley,kamu kecelakaan dimana?” kemudian saya tanya lagi,
 “Tidak, tidak terjadi kecelakaan bu.” kemudian dia menjawab
Saya pun tidak terlalu mempedulikan jawaban dia saat itu, karena masih penasaran saya bertanya sekali lagi dengan dia,
“Kamis yang lalu kamu ga masuk karena kecelakaan kan, as? Kata mama kamu, kamu kecelakaan? Dimana kecelakaannya?”.
Dia pun menjawab “tidak, tidak ada kecelakaan bu. Hari itu saya dikunci di kamar tapi berhasil keluar dan kami langsung berangkat sekolah. Tapi tiba-tiba papi datang dan memecahkan kaca mobil.”
“HAH” wajah kaget, shock sekaligus bertanya-tanya dan kepo bercampur semua di kepala saya. Langsung saya berhenti dari segala aktivitas dan langsung menghampiri dirinya, duduk disebelahnya.
 “Ceritakan kejadiannya, As pada ibu. Apa yang terjadi hari kamis yang lalu?” kataku sambil senyum tapi penasaran.

Setelah mendengar segala cerita yang dia ceritakan, apa yang terjadi di rumah, bagaimana papanya memperlakukan mamanya, bagaimana kondisi rumah dia dan orangtuanya. Seraya itu juga hati saya langsung menghakimi saya dan saya merasa bersalah selama ini karena saya melihat dari luar saja bukan dari dalam. Ini masalahnya! dia seperti ini karena input yang terjadi di keluarganya, karena kondisi keluarga yang membuat dia menjadi seperti itu. Papa yang suka memukul mama dan disaksikan oleh anak perempuan mereka.

Tuhan seandainya saya tau kondisi ini jau-jau hari, Tuhan. Ternyata saya yang terlalu lelet untuk bisa mengayomi dia, dan dia butuh itu. Tapi dibalik itu semua, saya tetap bersyukur ya Tuhan, karena di dalam anugrahMu ini bukan waktu yang lelet untuk boleh mengetahui kondisi yang sebenarnya, bagaimana dia dan keluarga, sebelum semua berlanjut. Tuhan ajari saya untuk melihat tidak memakai "kacamata"  ini, buat mataku dapat melihat lebih dalam lagi dan lagi. Seperti diriMu yang tidak melihat rupa tapi melihat hati, ajarkan saya untuk dapat melihat setiap hati anak-anakku yang hancur yang Tuhan sengaja pertemukan kami di dalam sebuah ruangan yang terbatas setiap hari  di sekolahan ini.
Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati.1 Sam 16 :7
Ajari saya melihat bukan seperti manusia tapi seperti Engkau, ya Allah..


Kamis, 07 Oktober 2010

unconditional love



Keingat status jejaring social jaman doeloe di Friendster.. status itu sampai sekarang masih terpampang dan tidak diganti oleh sang pemilik. Status itu tertuliskan “unconditional love”

Ya… unconditional love, terhentak merenung dan bertanya adakah manusia yang dapat memberikan kasihnya dengan kondisi unconditional. Adakah manusia yang bisa mengasihi dengan unconditional love? Bukankah unconditional love yang Allah ajarkan dan nyatakan pada manusia.. 

(from : .blog.friendster Wednesday, February 6th, 2008 )

Kasih…
kata yang Simple 
terdiri dari 5 huruf K. A. S. I. H…
namun penuh Makna 
K A S I H…

Mengasihi mereka yang juga mengasihi kita??
apa maknanya?  
(toh sama saja)
Mengasihi mereka yang selalu memberikan apa yang kita ingini sesuai kemauan kita??
apa maknanya?  
(ada motifnya)

Namun
Mengasihi mereka yang TIDAK MENGASIHI kita??
apa maknanya?  (
K A S I H)
Mengasihi mereka yang selalu berbuat
 TIDAK ADIL terhadap kita??
Mengasihi mereka yang selalu
 Menyakiti kita??
Mengasihi mereka yang selalu
 Melukai hati kita??
Mengasihi mereka yang
 membenci kita??
Mengasihi mereka yang
T
idak PERNAH MAU Mengasihi kita??….
apa maknanya ?….
itulah….
KASIH….

Unconditional LoVe….

Dia yang telah terlebih dahulu menyatakan Kasih Nya pada kita yang tidak layak ini…
dengan Lahir, Mati, dan Bangkit, itu karna KASIH pada kita…..
Biarlah orang melihat Kasih Allah melalui kehidupan kita…

Selamat Belajar Mengasihi!
-d^^-


Sebuah kutipan tulisan yang mengingatkan ku pada sebuah quotes forgive about "It is easier to forgive an enemy than to forgive a friend." William Blake... and know i know the truth that for forgive we need KASIH.. 

ini salah satu pelajaran yang ku pelajari di God's school : forgive and KASIH..
Tidak mudah untuk melalui pelajaran ini, perlu hati yang terus mau belajar untuk mau forgive with KASIH.. by His unconditional love..

Selamat menikmati Allah in God's school..

"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." 1 korintus 13 :13


apa itu arti ketulusan...

Pengalamanku besama mereka

Ini tahun kedua bagiku untuk menjalani yang namanya lintas profesi dari gelar sarjanaku. Yup, one year sudah terlewati dan aku bersyukur untuk itu walaupun banyak pergumulan" yang terjadi..

Tahun ini aku masih ditempatkan di grade kelas yang sama yaitu kelas satu SD. Ini merupakan salah satu jawaban doaku yang aku pinta ke Tuhan. Aku masih ingin banyak belajar dari kelas satu ini. Anak-anak kelas satu anak-anak yang cukup uniqeu bagiku. Masa peralihan mereka dari taman bermain alias TK menuju sekolah dasar atau SD, merupakan tantangan buat aku untuk dapat masuk dalam dunia mereka dan belajar mengasihi mereka dengan sikap dan tingkah laku TK mereka.

Sering kali setiap hari setelah selesai mengajar aku harus kehabisan suara karena suara yang cukup ekstra terpakai ketika di kelas. Sering kali pula di dalam kelas ketika mereka seakan menguji kesabaranku dengan tingkah mereka yang ku anggap tak bisa ku tolerir lagi, aku marah dengan mereka dan menunjukkan sikap tegasku pada mereka, namun seringkali pula aku merasa menyesal dan bersalah ketika aku merenungkan kembali satu hari yang ku jalani. Aku merasa bersalah karena aku merasa kurang sabar dengan mereka. Seringkali pula banyak hal yang unpredectiable terjadi dan itu kuanggap penghiburan tersendiri bagiku dari Tuhanku. 

Hari ini 30 September 2010. Ketika di kelas yang sangat crowed dan berisik akan anak-anak yang menghampiriku satu per satu untuk bertanya jawaban math terus menerus dan seharusnya itu sudah dijelaskan berkali-kali oleh guru yang mengajar. Akhirnya aku pun meminta mereka untuk tidak sering maju dan harus berpikir sendiri. Ku minta mereka mengerjakan soal itu sendiri dulu dengan suara yang berintonasi agak tinggi, pfuuh..  >.<
Belum lagi ditambahnya dengan satu anak yang sangat super duper lambat.  Almost everyday..  Aishh …. Anak yang menguji kesabaran banget.. banget…  >.<”  dan akhirnya emosi ku kepancing juga untuk ‘galak’ dengan dia dan meminta dia untuk mengerjakan dengan cepat, dan TIDAK MELAMUN !!

Fuhh, one day passed..  Sampailah pada jam bible reflection, biasa pada jam ini aku membiasakan anak-anak untuk menulis pengalaman pribadi mereka bersama Tuhan, maupun pengalaman pribadi yang lainnya.
Yuhuu…  dan ini lah waktu yang biasanya aku tunggu-tunggu… Aku suka membaca tulisan mereka. Tulisan yang polos dan terkadang bisa membuatku tertawa geli membaca celotehan dan gambar mereka.

Seorang anak perempuan  yang tidak terkenal di kelasku maju dan memberikan hasil tulisannya, karena tulisannya masih banyak yang salah ejaan dan tidak rapi, aku membetulkan tulisan anak perempuan ini. Sambil membetulkan tulisannya aku membaca dan terharu, dia menulis :
“hari ini aku senang bisa belajar di sekolah, bisa bertemu dengan teman-teman dan ibu guru. Aku sayang pada teman-temanku dan ibu guruku. Aku sayang mereka”. Sambil tersenyum aku kembalikan lagi buku agenda itu pada dia.

Kemudian datang pula salah satu anak laki-laki yang tidak terlalu terkenal juga di kelas, tapi kita cukup akrab setelah pertemuan kami yang tidak disengaja di salah satu mall di Jakarta.Dia datang menghampiriku dan memberikan hasil karyanya, tadinya ku pikir dia akan menulis pengalaman dia mengenai les nya atau mengenai pelajaran di sekolah (karena itu yang biasa dia tulis) tapi ternyata dia menunjukkan sebuah gambar, dan aku tersenyum melihat gambar itu.


Dia menggambar diriku dan dirinya dengan sebuah tulisan dibawahnya “I love u idu dian” aku langsung memanggilnya dan mengoreksinya “siapa itu idu dian?” Walaupun aku tau yang dia maksud adalah aku haha.. *GeeR nya wkwkwkwk =)).. dengan tersipu malu dia langsung segera mengambil bukunya, kembali ke tempat duduk,  menghapusnya serta kembali lagi kepadaku dengan senyum dan menunjukkan yang benar. Akupun langsung tersenyum kepadanya dan berkata “terima kasih Kenneth, ibu juga sayang kamu” ^.^

Seketika itu juga perasaan malu serta sedih menghampiri diriku. Pertanyaan penghakiman mampir dikepalaku. "Tidakkah aku malu melihat ketidaksabaraanku terhadap mereka, walaupun terkadang emosi bergejolak melihat tingkah mereka yang semakin menjadi-jadi  Tapi Tuhan tetap memberikan penghiburan dari mereka juga.

Ini merupakan suatu hal simple yang dibuatnya dan dibuat oleh Nya juga dalam cerita hidupku. Tapi karya anak itu telah memberikan pengaruh yang besar dalam diriku dan membuat ku kembali berpikir apa itu arti ketulusan...


"Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah." Markus 10 : 14