Sabtu, 28 Agustus 2010

Pause and Pondering

Mengenal Tuhan dan melakukan kehendakNya adalah kerinduan dan kesukaan hati Tuhan terhadap umatNya. Dalam yeremia 9:23-24 Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN"

Rasul Paulus sangat menyadari hal ini, sehingga di dalam suratnya ia berkata, “Yang ku kehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya" Filipi 3 : 10

Bagaimana kita dapat semakin mengenal Tuhan? Bagaimana kita dapat mengetahui kehendakNya, melakukannya dan terus berada di dalamNya?
Satu hal yang sangat penting dan harus kita lakukan untuk dapat makin mengenal Tuhan dan kehendakNya adalah mengambil waktu untuk melakukan “Pause and Pondering” yaitu berhenti sejenak dan merenungkan kehidupan kita.

Momen solitude seperti ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk berhenti sejenak, mengevaluasi ke belakang dan menetapkan rencana ke depan.

Tanpa refleksi dan perenungan kehidupan akan kehilangan artinya dan menjadi jenuh serta lelah. Tidak mengherankan ada begitu banyak orang Kristen yang memiliki banyak kesibukan-termasuk juga sibuk dalam pelayanan-tetapi merasakn kejenuhan dan kelelahan yang amat sangat. Tidak sedikit pula orang Kristen yang tanpa mereka sadari menjalani hidup hanya sebagai rutinitas dan pada akhirnya gagal mengerjakan kehendak Tuhan dalam hidup mereka. Pause and Pondering akan menolong kita untuk melihat dan mengevaluasi hidup kita semakin mengenal Dia dan kehendakNya bagi kita.

Bagaimana menikmati Pause and Pondering?
Ambil waktu yang tenang bersama Tuhan, berdiam di hadirat Allah. Hanya saudara dan Tuhan. Nantikan Tuhan dan lihat apa yang kemudian timbul adalam pikiran saudara. Dia telah menunjukkan kasih setiaNya pada masa lampau, nikmatilah sejenak sebelum saudara melangkah ke depan.

Dalam pause and pondering adalah mengingat-ingat kembali. Ketika kita melihat kembali seluruh perjalanan hidup kita, kita akan mulai melihat beberapa peristiwa dan pengalaman di dalam dan sekitar kita, yang menyetuh, menggerakkan dan berkesan. 
Dalam “pondering” kita mulai secara bertahap melihat arti, signifikan atau kenyataan yang terdalam dari berbagai peristiwa dan pengalaman kita. Kita belajar melihat peristiwa-peristiwa dari sudut pandang Allah.

TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kau maklumi.
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal! Mazmur 139:1,3,23-24


Marilah kita berhenti sejenak, mengevaluasi dan merefleksikan apa yang telah kita alami selama bulan ini. Kiranya menolong kita untuk makin mengenal Dia dan kehendakNya bagi kita serta meneguhkan hati dan memperbaharui komitmen kita kepadaNya.


Pembacaan Alkitab : 
Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati 2 Korintus 4 : 1

Melihat kembali hidup dan pelayananku ...... Bulan yang lalu

  • Dorongan / semangat yang saya terima?................................
  • Kekecewaan yang saya alami?............................
  • Kemurahan Allah/sukacita yang saya terima?........................
  • Kepedihan / kedukaan yang saya alami?.......................................
  • Dari semua itu, apa yang menjadi semakin jelas bagiku?.........................
  • Apa yang menjadi semakin tidak jelas bagiku?.............................

  • Simpulkan apa yang dinyatakan Allah kepada kita melalui semua yang kita alami?............................
  • Hal apa yang Tuhan perjelas bagi kita? ................................
  • Apa yang akan kita lakukan untuk Tuhan melalui hidup kita?...................................


Ini merupakan bagian kecil nan simple yang dapat digunakan ketika kita mau solitude..
Walaupun simple, melalui pertanyaan-pertanyaan diatas, membuat saya kembali merenung dan mendapati there's God's homework for me.. :)
How about you?

Selamat menikmati Allah dalam waktu pause 'n pondering nya teman2...^^


Kamis, 26 Agustus 2010

Inner Child of The Past

Beberapa hari yang lalu saya dan beberapa teman guru dijadwalkan untuk ikut pelatihan ke-2 untuk guru yang dimana ini merupakan program pembinaan wajib dari sekolah. Dari sesi2 pelatihan tersebut ada beberapa sesi yang menurut saya cukup menarik, dan salah satunya sesi mengenai character. Sapa yang tidak tahu mengenai character, bahkan sekarang ada mata pelajaran mengenai character building, tapi di sesi ini kami dibukakan beberapa hal yang menurut saya mendasar dan mungkin teman2 yang baca mendapat sesuatu juga seperti saya.. ^.^

Character
Ada orang pekerja keras, tapi sebenarnya ia orang yang tidak pernah puas dengan dirinya.
Ada orang yang suka sekali menolong, tetapi sebenarnya ia lahir dari kelaparan untuk dikasihi.
Ada orang yang kelihatannya mandiri, tetapi sebenarnya ia tidak bisa mempercayai orang lain.
Ada orang yang kelihatannya tegar, tetapi sebenarnya ia menyangkali kelemahan dirinya.
Ada orang yang kelihatannya rajin sekali, tetapi sebenarnya itu pelariannya dari kesepian.

Membaca hal-hal diatas membuat saya kembali berpikir apa yang terjadi dengan diri manusia yang di dalamnya yang sebenarnya? Mungkin everything kelihatan baik dan sangat baik, tapi how about the inner? Tak ada manusia yang tahu mengenai hati manusia itu. Bahkan orang itu sendiripun tidak tahu benar mengenai keberadaan innernya dia. Dari sini saya belajar bahwa betapa sangat terbatasnya manusia.

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata,  tetapi TUHAN melihat hati. 1 samuel 16:7

So, Apa yang mempengaruhi inner life kita? Inner life kita banyak dipengaruhi oleh kehidupan masa lalu. Masa lalu telah membentuk kehidupan kita, tapi kita tidak boleh hidup di masa lalu. Kita harus MENYADARI PENGARUH  dari masa lalu yang membentuk hidup kita dan MELEPASKAN PENGARUH buruknya terhadap kehidupan kita di masa kini?

Ada satu pembelajaran lagi bagi saya hal ini sepertinya merupakan hal yang sudah biasa kita dengar, hanya saja dibahasakan dalam bahasa psikologi yang lebih apik.. hehe…

Inner Child of The Past Concept
Konsep Inner child of The Past ini memberitahu kita bahwa Siapa kita semasa kecil, itu akan secara kontinu ada di dalam diri kita. Bagaimana kita diperlakukan oleh orangtua kita semasa kecil, begitu jugalah kita memperlakukan diri kita sendiri.

Pola emosi di masa lalu secara kontinu mewarnai kehidupan kita saat ini. Begitu juga dengan pola relasi kita yang berkaitan dengan orangtua di masa lalu akan secara kontinu mewarnai kehidupan kita saat ini juga. Sebenarnya masih ada beberapa pola lainnya yang juga ikut terpengaruh misalnya pola kebiasaan, pola kerja, dll.

Bagaimana cara memahami pola emosi pada konsep inner child of the past ini?
Kita ambil satu case misal seorang anak yang setiap kali stress atau tertekan, akan muncul perasaan takut maka perilaku yang biasa anak itu lakukan adalah menyendiri, menghindar, mengisolasi diri di kamarnya, so paradigma yang muncul adalah “saya seorang pecundang”. Maka ketika dewasa nanti sewaktu dia menghadapai masalah atau tekanan di tempat kerja maupun pelayanan maka sikap yang akan muncul adalah ia tidak mau ketemu siapapun, tidak mau menjawab telepon, terutama telpon dari orang yang menurut dia akan menambah beban tekanannya.

Dari sini saya belajar bagaimana sebuah keluarga melakukan pola asuh pada anaknya ternyata cukup signifikan dalam perkembangan anak tersebut dan membentuk paradigma anak tersebut terhadap dirinya.

Berikut beberapa jenis pola asuh : (*pola asuh berikut adalah pola asuh yang ekstrim)

Pola Asuh
Inner child
Perfectionist
Orangtua yang penuh tuntutan akan kesempurnaan
Saya belum cukup baik, masih ada yang kurang, saya tidak pernah puas

Overcoercion
Orangtua yang selalu mengatur semua kebutuhan anak
Ada 3 ekstrim yang mungkin muncul :
- Tunduk penuh, pasif
- Pasif agresif, suka menunda-nunda, suka marah tapi diam-diam.
- Sangat agresif, menolak otoritas, mudah marah terhadap siswa yang berusaha mengaturnya


Overindulgence
Orangtua yang melimpahi anaknya dengan materi dan perhatian yang berlebihan
Saya tidak perlu bersusah payah untuk mendapatkan sesuatu,
Mudah memanjakan diri, 
Mudah bosan

Hypochondriasis
Orangtua yang sering menunjukkan kecemasan yang berlebihan terhadap penyakit

Sering merasa sakit, mudah lelah,
Sakit yang tidak terlalu parah tapi dibawa dengan sikap lebay
Punitiveness
Orangtua yang sering menghukum secara fisik dan mental
Anak akan suka merasa bersalah tanpa ada suatu sebab yang jelas, atau mudah membenci diri dan orang lain, atau ada kemarahan dalam diri

Neglect
Orangtua yang mengabaikan anaknya (kehilangan kasih sayang dan perhatian)
Sering merasa kesepian
Sering mengabaikan dirinya
Sering merasa kosong
Sering takut untuk ditinggalkan atau diabaikan, sulit intim secara emosional

Rejection
Orangtua yang menolak kehadiran anak ( anak dianggap dan diperlakukan sebagai beban, gangguan, hambatan, sumber masalah)

Merasa tidak layak dicintai, tidak berharga
Mudah curiga terhadap motif orang lain
Mudah tersinggung
Oversubmissive
Orangtua yang selalu mengikuti kemauan anak
Saya orang yang penting, jadi pusat perhatian,
Egois, suka memaksakan keinginannya, implusif

Setelah mendengarkan penjelasan hal tersebut muncul dalam benak saya, apakah inner child of past seseorang atau paradigm atau bahasa kerennya worldview seseorang terhadap dirinya dapat diubah??

Emm.. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.. Amsal 4:23

Above all else, guard your heart, for it is the wellspring of life. Amsal 4:23 (NIV)

Saya pikir jawabannya BISA.. walaupun mungkin rasanya sulit dan perlu waktu serta kerendahan hati untuk mau berubah sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.

Ada beberapa langkah yang dianjurkan untuk pemulihan :
  1. Identifikasi pola emosi dan relasi di masa lalu.
  2. Kenalilah “inner child of the past”
  3. Akui dan terimalah inner child of the past tersebut, BUT tempatkan dia pada tempat yang benar, jangan sampai itu menguasai pola dewasa kita.
  4. Kembangkan respon baru yang benar dan tepat sesuai dengan Firman Tuhan, jika butuh konseling dengan orang yang lebih dewasa rohani.
  5. Humble untuk mau dibentuk Tuhan.
Dalam perenungan saya sebagai pendidik, saya mendapati bahwa betapa besar dan signifikannya peran keluarga dalam mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan seorang anak. Walaupun peran pendidik hanya beberapa jam saja dengan anak-anak, tapi berada di dunia tersebut membuat saya dapat menemukan beribu-ribu karakter entah itu yang baik maupun yang tidak baik, entah itu yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan atau menyebalkan sekalipun hal itu uniqe bagi saya. Bahkan dalam pengalaman saya, saya pernah menemukan ada anak-anak yang tumbuh seperti table diatas, fuhh.. jadi tau dan semakin menarik buat saya untuk mencari tahu kondisi keluarga mereka, hehe. Dari situ saya belajar bagaimana membawa mereka pada yang Benar The Righteousnes. Mendekati mereka secara personal dan mendoakan mereka agar dalam masa child mereka, mereka menemukan dan mendapatkan inner child yang baik.

Welcome back to God’s character school ^.^ ... 
Selamat belajar dan menemukan siapa anda sebenarnya, 'n remember 1Samuel 16:7

“Yang terpenting bukan apa yang kita lakukan tetapi siapa kita dihadapan Tuhan”  

Selasa, 17 Agustus 2010

reflection paper 1

“Kiat menghadapi masalah dalam keluarga Kristen”..
Ini salah satu tugas paper dari chaplin di sekolahku..
Dari judulnya saja sudah berasa gimana gitu… secara aku ga punya pengalaman =.=a.. karena ini lebih khusus berbicara mengenai pasangan yang sudah berkeluarga.

Ketika persekutuan guru di sekolahku nonton film Fireproff dan keluarlah ini paper yang diharuskan untuk dibuat setelah nonton dengan “iming” paper reflection yang terbaik diberikan hadiah khusus dari chaplin-nya… (hihihi guru dan anak gak ada bedanya sama2 perlu dipancing dengan reward.. wkwkwk :p…)

It’s my reflection paper… (>.<” )

Kiat menghadapi masalah dalam keluarga Kristen

Ini kali ke-3 saya menonton film ini, sebelumnya pertama kali film ini diperkenalkan oleh teman saya dan kita nonton bareng, kemudian film ini saya nonton lagi ketika masalah datang ke kami, dan sekarang ditonton lagi bersama rekan guru.. Ntahlah apa yang sedang Tuhan rencanakan, sampai ini mesti ditonton sampai tiga kali pada waktu yang berbeda, namun saya percaya segala sesuatu berada dibawah kedaulatan Allah. So pasti ada pembelajaran tersendiri dari Allah buat aku.. hehe.. :p

Ketika kita bilang keluarga/family berarti itu bukanlah untuk person tunggal, bukan? Minimal berdua karena suatu keluarga disebut keluarga ketika ada 2 orang yang menjadi satu menjadi sebuah keluarga.
Kej 2 : 24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging

Atau kalau menurut Bahasa Indonesia : Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Jadi ketika masalah datang menghampiri keluarga maka artinya masalah itu tidak hanya untuk satu person tunggal tapi untuk anggota keluarga itu.

Masalah terkadang datang tanpa kita tahu dan kita ingini kehadirannya, tapi kita biasa secara sadar atau tidak sadar bahwa sebenarnya sebuah masalah itu ada akarnya dan kita terkadang sedang berjalan di akar permasalahannya. Sehingga suatu hari kelak akan datang masalah yang “besar” yang entah siap atau tidak siap kita menghadapinya, it’s called climax of problem..

Ketika kita berbicara keluarga Kristen yang sedang menghadapi masalah. Dalam benak saya muncul pertanyaan, ”Apa sih itu keluarga Kristen?” Keluarga Kristen tidak lain adalah keluarga yang dimana Kristus sebagai Tuhan atas keluarga tersebut.

Menghadapi suatu masalah di dalam keluarga Kristen tidaklah lepas dari melibatkan Tuhan di dalamnya, karena Ia, Allah bagi keluarga tersebut.

“Melibatkan Tuhan yang bagaimana yang dapat kita maksudkan?” Dalam perenungan saya, setiap suami dan istri mesti bener2 tunduk pada kedaulatan Allah, dan cinta mereka semestinya cinta yang segitiga dimana Allah lah yang menjadi puncak cinta kasih mereka, sehingga ketika masalah datang kedalam keluarga tersebut, layaknya segitiga yang semakin keatas semakin lancip. Maka semakin dekatnya pasangan suami istri dengan Allah, semakin kuatlah mereka menghadapi masalah tersebut. Kekuatan ini bukan berasal dari pribadi masing-masing tapi berasal dari Allah.

Selain itu seperti juga yang Firman Tuhan katakan :

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Saudara-saudara yang menjadi istri! Taatlah kepada suamimu, sebab begitulah seharusnya kelakuanmu sebagai orang Kristen. 
Kol 3 :18

Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Kol 3 : 19

Ketika saya mencoba mencari tau arti kata tersebut
Tunduk : submit to , put under   
Kasihilah : love, agapate (in greek)

Kagum ketika mengetahui bahwa kata yang dipakai dalam bahasa yunani nya adalah agapate, kasih yang tiada bersyarat yang terus menerus. Kasih itulah kunci untuk setiap suami kepada istrinya dan keluarganya, serta tidak berlaku kasar. Begitu pula dengan tunduk, submit to menundukan diri dibawah suatu otoritas yang menurut perenungan saya tersirat sikap rendah hati, mau taat dan terus mau put under dibawah suami dan di dalam Tuhan.

Inilah sikap-sikap yang seharusnya ada ketika keluarga Kristen sedang menghadapi masalah. Hubungan pribadi dari setiap anggota keluarga yang dekat dengan Allah, ditambah dengan ketundukan dari istri dan Kasih dari suami untuk keluarga.

Rabu, 11 Agustus 2010

Love (Gabe in Little Manhattan) ..

Love isn't about ridiculous little words
Love is about grand gestures
Love is about airplane pulling banner over stadiums, 
proposals on jumbotrons, giant words in skywriting
 
Love is about going that extra mile even if it hurts, 
letting it all hang out there
Love is about finding courage inside of you 
that you didn't even know was there
 
Love is an ugly terrible business practiced by fools
it'll trample your heart and leave you bleeding on the floor 

and what does it really get you in the end? Nothing 
But a few incredible memories that you can't ever shake
the truth is there is gonna be other girls out there, my hope
but i'm never gonna get another first love
that one's always gonna be her

-Gabe-

haha.. Sekilas perkataan terakhir gabe in Little Manhattan
seorang anak laki-laki dengan first love nya.. hihi.. lucu but like he said it's incredible..

Hormatilah orang tuamu

Hormatilah orang tuamu supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan Allah pada mu…

Itulah bunyi hukum ke-5 dari 10 perintah Tuhan… Ingat akan perintah ini? ^^

Berlanjut gede, perintah ini jadi bener2 pergumulan semua orang kali ya. Misalnya ajah salah satu temenku yang juga lagi bergumul untuk ditambah-tambahkan kesabaran terhadap orang tuanya. Sepanjang perjalanan pulang dari geraja ku coba untuk mencari tahu Why? Kemudian berlanjutlah dia sharing mengenai kondisi salah satu orantuanya sehabis pemulihan dari gejala penyakit, yang semakin hari semakin manja, kekanak-kanakan, suka “kepo” dan masih banyak hal lagi. Tetep berpikir positif aku coba mencari tahu kira2 kenapa ya orang tuanya bisa seperti itu? Mungkin bisa saja gejala psikologi, yup, temenku ini bilang mungkin orang tuanya itu butuh temen bicara, tapi kali ini sangat berlebihan manjanya sampai2 terkadang dia omelin papanya.. >.<

Okey!!!.... aku sedikit banyak ngerti sih apa yang dia alami, karena aku juga pernah mengalami itu di rumahku but bedanya yang aku alami itu dengan pho2ku (nenek) hanya bedanya pho2 dengan papa temenku ini,pho2ku masalahnya lebih sensitive ajah, jadi lebih mudah untuk “ngambek” so, kadang suka ga jelas, tiba2 bisa diam sendiri tanpa kami tahu kenapa dia bisa seperti itu =.=a “ hahahaha…. (Terkadang bisa cengar cengir sendiri kalo sudah di kondisi seperti itu… =) )

Tapi setidaknya dari ayat firman Tuhan diatas ada satu hal yang aku pelajari bahwa Mau bagaimanapun kondisi nya kita tetep mesti kudu wajib hukumnya buat ngehormatin kedua orang tua kita atau orang yang lebih tua dari kita..

Sempat ku berpikir apa dan bagaimana maksud dari menghormati itu?
Cukup kah dengan bekerja keras dan menghasilkan uang banyak, lalu uangnya itu digunakan, diberikan buat orang tua, lalu yasudah yang penting kelanjutan hidup ortu kita kita yang jamin (dengan bangga nya).
Atau cukupkah dengan bilang yang penting ortu tetep gua jaga baik ga pernah marah2 dia, apa yang dia mau kita penuhi,  it’s enough???

Oou… ku pikir kata hormat lebih dari itu kali ya..
Hormat = Honor (NIV)
"Honor your father and your mother, as the LORD your God has commanded you, so that you may live long and that it may go well with you in the land the LORD your God is giving you.”

Yup, hormati orang tua artinya bukan hanya suatu syarat supaya kita bisa long life di dunia ini tapi hormat diartikan sebagai penghormatan dan ketaatan yang benar2 bukan untuk sesuatu yang diperlihatkan. Tapi bagaimana hati kita bener2 bisa give honor to our parents. Mungkin bagi yang merasakan seperti temen ku rasakan akan bilang "loe gak ngalemin apa yang gw alamiin sih!"

Oo.. Oke guys.. aku pernah denger suatu sharing yang cukup menguatkan bagaimana seorang cc ini belajar menjadi seorang anak dengan kondisi papa yang mengalami alzaimer stadium 4, bisa dibayangkan bagaimana dia dan keluarga harus ngehadapin perubahan prilaku papa nya berubah 180 derajat, but aku belajar banyak bagaimana dia dan keluarga terus tetep honor dan trus dengan tabah dan sabar mengahadapi tingkah laku papanya yang bener2 kayak anak2 bahkan (maap) kayak anak autis.. Walaupun terkadang emosi naik turun dan sangat teruji tapi aku belajar dari dia bagaimana dia terus belajar lebih pengertian dan cari tau lebih banyak lagi dari buku mengenai alzaimer, sehingga dia bisa lebih siap lagi menghadapi dan memperlakukan papanya dengan baik..

Hormatilah kedua orangtuamu… bahkan kalau menurut NIV nya tadi dibilang “as the LORD your God has commanded you.. Perintah ini langsung dari Tuhan lho >.<, sangat penting untuk menghormati orangtua, apalagi bagi kita yang masih diberikan kesempatan masih boleh merasakan punya orangtua sampai sekarang. Karena di zaman sekarang sangatlah mudah bagi kita untuk menghilangkan penghormatan kita kepada orang tua kita. Karena merasa lebih mampu, kadang respek terhadap orang tua menjadi berkurang. Kadang karena suatu kesibukan bisnis, pekerjaan, study atau bahkan pelayanan yang tidak bisa ditinggalkan hubungan antara orang tua dan anak menjadi terputus. Di sisi lain arus teknologi kadang membuat anak mulai tidak lagi menghormati orang tua. Anak merasa lebih pintar, lebih mengerti dan lebih kaya. Banyak kelurga yang berantakan, dan hancur karena si anak tidak lagi menghormati orang tuanya atau sebaliknya orang tua mengabaikan kasih sayangnya kepada Anak.

Pengalaman yang pernah aku alami baru-baru ini waktu liburan kemarin, aq juga dihadapkan padahal yang sudah aku ceritakan diatas tadi, tiba2 pho2ku diam ga jelas dan kami sekeluarga juga jadi aneh sendiri, akhirnya dalam perjalanan mau ke gereja bareng papa dan mama, aku iseng bilang kayaknya perlu ada yang ditumbalin deh, hahaha… papa ketawa dan papa bilang kenapa gak kamu yang jadi tumbal nya.. ____.____! Ooow.. dubrakxx…. Aku yang mesti jadi tumbalnya ya?? =.=a *salah ngomong nih… (oya pho2 ku sudah ibadah siang kami ibadahnya malam) Singkat cerita sepulang dari gereja, kami menyusun rencana agar dapat mencairkan suasana, dan intinya tidur malam hari itu aku tidur bareng dengan dengan pho2, emang sih aku dari kecil selalu tidur barengnya dengan pho2 tapi semenjak renovasi rumah jadi kami punya kamar sendiri2 sekarang, karena sudah jarang juga ga pernah tidur bareng dengan pho2, ya gak apa apa jg, sebelum tidur seperti biasa kami doa bareng dan disana pho2 banyak sekali cerita dan sharing2.. sampai ketiduran… Dalam hatiku aq cuma bisa say Thanks to God for this moment.. aku belajar banyak dari pengalamannya pho2 u yang selama ini dia gak pernah ceritakan.. :)

Tidak hanya dengan hartamu, kamu dapat merasa dan berpikir bahwa kamu sudah menghormati orang tuamu dan layak untuk itu, tapi berilah Telingamu lebih lagi, Kasihmu lebih lagi, Perhatianmu lebih lagi, WaktumuPengertianmu lebih lagi dan lagi… 

Ingat kembali waktu kita kecil bagaimana mereka tanpa keluh membersihkan kotoran kita, menyuapi kita makan dengan tangan mereka sendiri tanpa mengomeli kita, dan menggendong kita sampai dini hari tanpa lelah yang ada penuh kuatir sewaktu kita sedang sakit, dengan penuh Kasih  Sayang mereka melakukan itu.

Let's come and join in God’s school, especially for this lesson.. ^.^
Selamat belajar guys, dan aq pun masih harus terus belajar untuk mata pelajaran ini…
 

“Taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu ini adalah suatu perintah yang penting, yaitu supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Efesus 6:1-3).