Selasa, 17 Agustus 2010

reflection paper 1

“Kiat menghadapi masalah dalam keluarga Kristen”..
Ini salah satu tugas paper dari chaplin di sekolahku..
Dari judulnya saja sudah berasa gimana gitu… secara aku ga punya pengalaman =.=a.. karena ini lebih khusus berbicara mengenai pasangan yang sudah berkeluarga.

Ketika persekutuan guru di sekolahku nonton film Fireproff dan keluarlah ini paper yang diharuskan untuk dibuat setelah nonton dengan “iming” paper reflection yang terbaik diberikan hadiah khusus dari chaplin-nya… (hihihi guru dan anak gak ada bedanya sama2 perlu dipancing dengan reward.. wkwkwk :p…)

It’s my reflection paper… (>.<” )

Kiat menghadapi masalah dalam keluarga Kristen

Ini kali ke-3 saya menonton film ini, sebelumnya pertama kali film ini diperkenalkan oleh teman saya dan kita nonton bareng, kemudian film ini saya nonton lagi ketika masalah datang ke kami, dan sekarang ditonton lagi bersama rekan guru.. Ntahlah apa yang sedang Tuhan rencanakan, sampai ini mesti ditonton sampai tiga kali pada waktu yang berbeda, namun saya percaya segala sesuatu berada dibawah kedaulatan Allah. So pasti ada pembelajaran tersendiri dari Allah buat aku.. hehe.. :p

Ketika kita bilang keluarga/family berarti itu bukanlah untuk person tunggal, bukan? Minimal berdua karena suatu keluarga disebut keluarga ketika ada 2 orang yang menjadi satu menjadi sebuah keluarga.
Kej 2 : 24 Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging

Atau kalau menurut Bahasa Indonesia : Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah.

Jadi ketika masalah datang menghampiri keluarga maka artinya masalah itu tidak hanya untuk satu person tunggal tapi untuk anggota keluarga itu.

Masalah terkadang datang tanpa kita tahu dan kita ingini kehadirannya, tapi kita biasa secara sadar atau tidak sadar bahwa sebenarnya sebuah masalah itu ada akarnya dan kita terkadang sedang berjalan di akar permasalahannya. Sehingga suatu hari kelak akan datang masalah yang “besar” yang entah siap atau tidak siap kita menghadapinya, it’s called climax of problem..

Ketika kita berbicara keluarga Kristen yang sedang menghadapi masalah. Dalam benak saya muncul pertanyaan, ”Apa sih itu keluarga Kristen?” Keluarga Kristen tidak lain adalah keluarga yang dimana Kristus sebagai Tuhan atas keluarga tersebut.

Menghadapi suatu masalah di dalam keluarga Kristen tidaklah lepas dari melibatkan Tuhan di dalamnya, karena Ia, Allah bagi keluarga tersebut.

“Melibatkan Tuhan yang bagaimana yang dapat kita maksudkan?” Dalam perenungan saya, setiap suami dan istri mesti bener2 tunduk pada kedaulatan Allah, dan cinta mereka semestinya cinta yang segitiga dimana Allah lah yang menjadi puncak cinta kasih mereka, sehingga ketika masalah datang kedalam keluarga tersebut, layaknya segitiga yang semakin keatas semakin lancip. Maka semakin dekatnya pasangan suami istri dengan Allah, semakin kuatlah mereka menghadapi masalah tersebut. Kekuatan ini bukan berasal dari pribadi masing-masing tapi berasal dari Allah.

Selain itu seperti juga yang Firman Tuhan katakan :

Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. Saudara-saudara yang menjadi istri! Taatlah kepada suamimu, sebab begitulah seharusnya kelakuanmu sebagai orang Kristen. 
Kol 3 :18

Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia. Kol 3 : 19

Ketika saya mencoba mencari tau arti kata tersebut
Tunduk : submit to , put under   
Kasihilah : love, agapate (in greek)

Kagum ketika mengetahui bahwa kata yang dipakai dalam bahasa yunani nya adalah agapate, kasih yang tiada bersyarat yang terus menerus. Kasih itulah kunci untuk setiap suami kepada istrinya dan keluarganya, serta tidak berlaku kasar. Begitu pula dengan tunduk, submit to menundukan diri dibawah suatu otoritas yang menurut perenungan saya tersirat sikap rendah hati, mau taat dan terus mau put under dibawah suami dan di dalam Tuhan.

Inilah sikap-sikap yang seharusnya ada ketika keluarga Kristen sedang menghadapi masalah. Hubungan pribadi dari setiap anggota keluarga yang dekat dengan Allah, ditambah dengan ketundukan dari istri dan Kasih dari suami untuk keluarga.

Tidak ada komentar: