Kamis, 28 April 2011

Sedih..

Waktu itu saya bersama miss sisca dipercayakan menjadi mc di kebaktian paskah anak-anak.. lagu yang kami pilih sebelum masuk firman Tuhan yaitu Yesus sahabatku. Siapa yang tidak tau lagu ini, lagu yang setiap kali menyanyikannya membuat saya kembali bersyukur kepada Tuhan yang mau menjadi sahabat dan Tuhan saya.

Sebelum lagu ini dinyanyikan miss sisca mengusulkan agar ada anak kecil yang menyanyikannya lebih dahulu sembari anak-anak diminta untuk berdoa menyiapkan hati masuk perenungan firman Tuhan..

Cari di cari…
Hal itu ditugaskan pada saya untuk mencari anaknya.. padahal 2 hari lagi paskah.. >.< Tapi pikir saya, nanti saya bisa minta anak kelas saya saja untuk hal itu..

Cari di cari ternyata sebagian besar anak kelas saya belum pernah dengar lagu ini. Ada yang pernah dengar tapi lupa. Akhirnya terpilihlah antara Farrel atau Angel yang nanti akan diminta nyanyi..
Ternyata suara Farrel lebih pas setiap nada-nadanya dan tidak ada yang false. Beda dengan Angel yang banyak beberapa nada yang tidak pas.. wajar saja karena dia benar-benar belum pernah dengar lagu ini sebelumnya.

Farrel adalah anak laki-laki yang sering kami panggil dengan sebutan abang. Panggilan itu panggilan  rumahnya. Ia mempunya seorang adik laki-laki yang sangat mirip dengan dia. Suara serak-serak nya merupakan cirri khas suara dia. Agak kecil suaranya dan sempet ngambek gak mau nyanyi di depan karena malu.. Setelah dirayu-rayu dan dibujuk-bujuk diberi penjelasan dan motivasi akhirnya dia mau untuk nyanyi dan belajar melayani tuhan dan tidak perlu malu untuk itu..

Waktu Gladi bersih, saya tidak menyangka hal ini akan terjadi…

Awalnya yang latihan gladi bersih adalah para pengisi acaranya, ada paduan suara dan juga tari-tarian..
Si Ibu pembimbing padus heran dan melihat anak yang saya bawa dengan muka bertanya-tanya.. dan dia akhirnya bertanya juga ngapain anak itu disini, terus kami jelaskan bahwa Farrel akan nyanyi sebelum masuk firman Tuhan dan itu bagian dari ibadah. Si ibu Padus heran dan bertanya lagi emang anak ini bisa nyanyi? Kenapa bisa milih dia? Karena saya merasa bertanggung jawab, maka saya menjelaskan perihal itu, saya bilang anak ini akan menyanyikan lagu Yesus sahabatku dan setelah didengar ternyata nada-nadanya pas, tidak ada nada yang false atau salah hanya saja suaranya agak serak-serak dan masih terlalu kecil karena malu.

Sekarang saatnya kami yang latihan gladi bersih dan sampailah masuk pada lagu Firman Tuhan.. Dengan muka bertanya-tanya penasaran, dia melihat anak itu nyanyi karena memang suara anak itu lumayan kecil. Akhirnya sebelum anakku selesai nyanyi, Si ibu padus langsung melihat ku dan berkata kepadaku.. “Kok suara seperti itu bisa dipilih untuk nyanyi solo, suaranya buruk! kenapa milih dia sih” dengan nada dan mimik wajah mencibir.. 

:(
Jujur waktu Si ibu padus berbicara seperti itu, saya langsung down dan sedih. Kesedihan saya membuat saya seperti hopeless dan speechless. Saya sangat sedih mendengar kata-kata Si ibu. Akhirnya saya bilang kepada partner mc saya kalau saya down mendengar Si ibu padus berkata seperti itu. 
Bersyukur masih ada orang yang mau melihat dari sisi yang berbeda, miss sisca menanggapi dengan sesuatu yang membuat saya yakin kembali memilih anak ini. Ia berkata yang kita butuhkan bukanlah suara yang bagus, tapi sebuah suara ketulusan..

Setelah mencoba mengajari Farrel lagi bagaimana bernyanyi dengan PD dan dengan suara lebih keras. Akhirnya saya dan Farrel kembali ke sekolah. Farrel pulang dan saya kembali ke kantor. Duduk di bangku meja saya dan saya merenung.

Saya begitu sedih mendengar cibiran Si ibu padus, padahal kalau dipikir-pikir siapa sih Farrel. Farrel tidak ada hubungan darah atau saudara dengan saya, anak saya secara darah pun bukan. Tapi saya bisa sebegitu down-nya, saya sebegitu sedihnya mendengar ‘penghinaan’ Si ibu padus kepada anak saya itu padahal dia bukan anak kandung saya. Saya sadari bahwa walaupun mereka bukan anak kandung saya, mereka tidak memiliki hubungan darah dengan saya, Tapi Tetap mereka adalah anak saya. Mereka bersama-sama dengan saya 1 tahun, mereka adalah anak saya. Saya sayang dengan mereka. Saya mengasihi mereka bahkan ketika mereka disakiti oleh orang lain, rasa sakit itu juga terasa oleh saya. Walaupun mungkin mereka belum begitu mengerti apa itu ‘sakit’.

Saya bukan orang yang ngotot untuk memaksakan kehendak, saya tidak memaksakan agar anak saya itu bisa nyanyi solo. Itu bukan tujuan saya. Tapi yang saya harapakan adanya pengertian sedikit saja dari mereka untuk melihat sisi lain dari anak-anak. Walaupun dalam hal ini suara mereka tidak sebagus suara anak-anak padus binaan Si ibu Padus, tetapi lihatlah dan dengarlah anak ini punya talenta yang bisa dikembangkan bukan dikubur.

Kesedihan saya dan Down nya saya, saya sadari kalau itu menyatakan rasa sayang saya kepada mereka. Walaupun saya bukan ibu kandung mereka tapi mereka tetap anak-anak saya. Sedih rasanya ketika harus mengahadapi hari-hari bersama mereka tinggal beberapa bulan lagi.

Terima kasih Tuhan, setidak melalui kejadian ini saya semakin mengerti apa itu artinya punya hati seperti Engaku yang mengasihi anak-anak. Dan yang meminta kami untuk punya hati seperti anak-anak. Dan saya semakin belajar mengerti bagaimana sedihnya hati Bapa ketika melihat Anak tunggalNya dihina, dicaci , dan disiksa. Engkau rela, Engkau merelakan Anak Tunggal-Mu itu sebagai ganti dosa dan pelanggaran kami. Terima kasih Bapa.



"Janganlah menghalang-halangi anak-anak datang kepada-Ku, sebab orang-orang seperti merekalah yang empunya Kerajaan Surga" 
Matius 19:13-15






-d^^-

Tidak ada komentar: