Minggu, 20 Februari 2011

Thanks God for them..

Setiap sebulan sekali di sekolah saya, pasti membuat laporan pengamatan untuk anak-anak kelasnya.. 
Ketika mengerjakan laporan tersebut terkadang hati terasa berat karena seakan itu rutinitas, tak ada kata-kata lagi yang dapat dirangkai untuk menjelaskan sikap anak ini setiap bulan, sulit rasanya menemukan perubahan dalam jangka waktu 1 bulan.. Oh no.. Dalam 30 hari mana ada perubahan yang significant yang terlihat, pikir saya..

Tetapi setelah menjalaninya,  ada satu pelajaran penting yang saya pelajari selam 2 tahun ini.
Setiap kali harus menuliskan dan menceritakan setiap detail sikap anak-anak selama belajar di sekolah, saya menemukan bahwa anak-anak adalah anugrah dan terlebih lagi pertumbuhan dan perubahan mereka juga adalah anugrah Allah. Allah mengasihi mereka.

Ketika saya sedang  menuliskan laporan pengamatan anak yang ke-35. Tersentak saya kembali membayangkan semua anak-anak saya dari absen pertama dan saya menjadi terharu serta malu.
Mereka anak-anak yang dikasihi Allah. Kami hanyalah alat yang Allah pakai untuk menoreh warna kehidupan di setiap diri anak-anak. Dan Allah sajalah yang memberi pertumbuhan dan bahkan pertobatan diri.

Kembali membayangkan dan flashback ke awal ketika melihat mereka anak-anak TK yang sekarang telah berada di kelas 1 SD. Yang awalnya baca saja masih terbata-bata, tulis huruf sambung tidak bisa bahkan tulisannya jelek sekali. Dari yang tidak bisa menghitung dan mendengarkan dikte dengan baik bahkan tidak bisa diam dalam kelas, ada yang suka ribut suka jalan-jalan suka gangguin temannya, suka egois dan suka memukul. Sekarang saya melihat pertumbuhan perkembangan bahkan perubahan hidup mereka ketika sedang menuliskan laporan pengamatan.

Mereka sekarang mulai bisa membaca lancar, bahkan tulisan huruf sambung mereka menjadi sangat indah dipandang mata. Mencongak mereka mengalami peningkatan. Kelakuan dan sikap mereka telah mulai banyak berubah. Mereka mulai sadar akan hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan, walaupun terkadang masih ada jatuh bangunnya.

Kejadian-kejadin besar yang tak akan terlupakan bersama mereka, mendoakan mereka sampai berlinang air mata untuk memohon Kristus merubah hidup mereka  dan menjadikan mereka anak-anak yang semakin takut akan Allah. Itu semua mebuat saya belajar banyak di sini.

Dan itu semua, mengajak  saya sungguh-sungguh bersyukur kepada Allah karena Allah melukis sesuatu yang indah sampai saat ini kepada anak-anak kami. Allah mengerjakan sesuai dengan waktuNya yang tidak pernah terlambat maupun terlalu cepat. Doa demi doa, air mata demi air mata yang tercurah ternyata Kristus ganti dengan buah yang dapat dilihat melalui job desk saya.

Saya sadar… Iya itu bukan karena kami, tapi karena Allah mengasihi mereka..
Thanks God for them..

Luv all of you, my children..

-d^^-

Tidak ada komentar: