Jumat, 21 Januari 2011

saya akan minta Allah...

Saya teringat akan Firman Tuhan di salah satu kebaktian Natal tahun 2010 yang pernah saya ikuti waktu lalu.. 
Firman ini kembali mengingatkan dan menguatkan saya... Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku tetaplah Allah selama-lamanya

======================================================

Saat kita baca PL, terlihat sebuah kenyataan bahwa wujud kasih Allah, Allah nyatakan dengan pemberian melalui penciptaan. Sedangkan kalau kita baca di PB wujud kasih Allah tidak lagi Ia nyatakan ladi di luar diriNya, tidak ada yang Ia buat seperti ciptaan. Dalam PB Allah member diriNya sendiri. Hal itu dibuka oleh seorang dara maria.

Kalo kita berpikir (secara kritis) untuk apa pemberian kedua ini? Pemberian pertama yang Allah nyatakan itu memang dikondisikan karena kita butuh itu. Kita butuh udara, kita butuh air, kita butuh cahaya matahari, kita bahkan butuh tumbuhan dan hewan-hewan. Itu semua Kita butuhkan. Tapi siapa yang butuh pemberian kedua ini? Siapa yang mau menerima pemberian kedua ini? Siapa yang mau hadiah itu? Tentu tidak ada yang mau dan tidak ada yang butuh hadiah itu. Untuk apa hadiah kedua itu, Kita tidak mau karena kita tidak butuhkan pemberian kedua ini..

Kita butuh lampu, kita butuh penerang itu, Tapi kita tidak butuh Alfa Edison.

Pencipta memberi diri kepada kita?? Untuk Apa????

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal…  Yoh 3 : 16

Kalau dipikir alangkah bodohnya Allah, Ia memberi diriNya kepada kita yang dimana kita tidak membutuhkan Dia.  
Allah memberi diri kepada kita karena di dalam hidup kita kepuasaan tertinggi  seharusnya hanya ada dan hanya di dapat dalam Kristus.

Para martir dengan sangat mudah memberi nyawa, karena ada waktunya kata dan tindakan tidak cukup menyatakan cinta kita kepada Kristus, maka itu yang akan diberikan mereka.

1. Kepuasan, Kesenangan manusia biasa tergantung pada materi, harta, tahta dan kuasa. Untuk apa tujuan kita mengejar uang lebih banyak dan lebih banyak lagi? Untuk sarana atau jangan2 itu malah menjadi tujuan kita? Bagaimana membedakannya? Kalo sebagai sarana (selalu bisa ditanya what for, indirect value). Kalo sebagai tujuan, maka tidak bisa menemukan jawaban jika kita memberi pertanyaan what for, dan tidak punya indirect value, yang ia punya adalah direct value.

Contohnya : Sekolah. Untuk apa sekolah? Supaya kita pintar, Untuk apa kita pintar? Supaya bisa kerja, untuk apa kerja? Untuk dapat duit, Untuk apa duit? Untuk bla.. bla.. bla.. Pada akhirnya jawabannya kembali kepada tujuan, duit adalah tujuan kita sekolah.. Manusia berjuang setengah mati dengan tujuan untuk mencari kebagaian For Happy Live!! Bahagia? Untuk apa bahagia? Bahagia adalah tujuan bukan alat.

Yang dicari manusia itu sebenarnya sesuatu yang tak terbatas unlimited, hal itu dilakukan manusia agar manusia bisa terus bersukacita, dan sebenarnya yang orang cari itu adalah kesenangan di dalam Allah.
Happy live  adalah tujuan Allah memberi diriNya pada kita. Orang-orang mencari kebahagiaan karena ia mencari Allah.

2. Manusia juga mencari kesenangan indra. Indra yang paling sulit dipuaskan adalah mata. Apa yang dicari oleh mata? Berapa dan Apa saja yang dapat dipuaskan oleh mata sehingga kita benar-benar puas? TIDAK ADA. Tidak ada kata puas untuk mata kita. Kita selalu menginginkan yang indah lebih dan lebih lagi. Itulah bukti bahwa kita membutuhkan longing for heaven, yang akan memberi kita kenikmatan tanpa batas.
Dalam pencarian manusia, ia sebenarnya mencari Allah. Yang manusia mau adalah cinta yang tidak dapat direbut, dan dapat dimiliki selamanya. Kasih yang tidak meninanggalkannya.

Hasrta kita yang terdalam adalah mencari kesenangan dalam Allah. Sesungguhnya kita mencari kenikmatan dalam Allah, longing for God. Kalau kita mengisi kebutuhan terdalam itu dengan apapun maka hal itu akan tetap kosong. Allah yang menciptakan kita dan hanya Dia yang dapat puaskan kita.

Lantas kenapa Allah member diri? Kenapa kepuasaan terdalam kita hanya di dalam Dia?? Enjoy and Glory Him
Begitu banyak orang agamawi tersiksa karena hidup yang harus menjaui dosa. Harus hidup kudus dari apapun. Mereka merasa bahwa Allah anti kesenangan dan kenikmatan. Kristen selalu ada ‘rem’ nya. Hal itu membuat jiwa orang Kristen menjadi kosong, Kenapa? Karena Kristus yang dimengerti hanyalah untuk melepaskan kita dari dosa.

Bebas dari dosa saja bukanlah suatu main goal Allah. (Yoh 4)
Yesus bukan Cuma menyelamatkan dosa tapi Dia adalah kenikmatan tertinggi kita, sehingga kita bisa memberi nyawa kita bagi Nya.

Bukan jalan pengingkaran tetapi jalan pemenuhan. Dalam (Yoh 4), tertulis “minum dan kamu tidak akan haus lagi”.. Ketika Allah memberi Yesus, Dia tau karena kita butuh Allah. Pemilihan kita akan yesus dikarenakan kita butuh Allah.
Pemulihan kita adalah ketika Yesus hadir mengisi kekosongan hidup kita.

Kesalahan mimbar kebanyakan saat ini adalah menggunakan Kristus untuk mendapatkan kenikmatan, kesuksesan lebih dan lebih lagi. Misalsanya saja uang lebih banyak lagi, harta yang lebih banyak memberi kesenangan. Mazmur 73 Menyatakan arti iman kpd kita. Allah minta engkau dan saya.. Yesus saja, anakNya yang tunggal, Allah beri untuk kita..

Seandainya kalo kita diberi kesempatan untuk meminta. Apa yang mau kita minta??
Kalo pertanyaan itu ditujukan pada saya, maka saya akan minta Allah , karena itu merupakan persekutuan tertinggi saya..

(tulisan ini summary dari catatan khotbah yang saya tulis sendiri ketika mendengarkan FT dari pdt. Yohan Chandawasa)

Sekalipun dagingku dan hatiku habis lenyap,
gunung batuku dan bagianku
tetaplah Allah selama-lamanya. 
Mazmur 73 : 26

-d^^-

Tidak ada komentar: