Sabtu, 24 Maret 2012

terserah...


Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk menghadiri Ibadah Misi di kampus saya yang sekarang. Walaupun saat itu saya sadari bahwa kondisi fisik saya sedang tidak terlalu fit, namun seperti ada rasa penasaran untuk melihat apa yang disiapkan teman-teman bidang misi.

Sampailah saya di kampus, dan awalnya kami seperti diajak simple ‘touring’ dari kelas ke kelas karena di dalam kelas dijelaskan beberapa suku yang terabaikan dari bagian barat, tengah sampai ke Indonesia bagian timur. Bila ditanya bagaimana perasaan saya waktu, maka saya akan menjawab biasa saja. Tidak bermaksud untuk menghakimi persiapan teman-teman tetapi saya merasa jika mereka lebih lagi persiapannya mungkin setiap presentasi dan atribut lainnya pasti akan lebih berkesan. Mungkin karena saya pernah merasakan dan langsung persiapan hal yang kurang lebih sama konsepnya seperti mereka ketika di pelayanan di sekolah minggu dahulu. Jadi saya merasa lebih bangga dengan persiapan guru sekolah minggu karena Egypt simple touring yang gsm kerjakan waktu VBS lalu lebih Woww.. dan baguss.. *maap ya.. hehe

Setelah itu ibadah dimulai.. saya menikmati Ibadah Misi yang disiapkan teman-teman. Terlintas ketika ibadah dimulai saya jadi teringat dengan teman-teman persekutuan PO BiNus. Tiba-tiba teringat Heri Kurniawan yang sangat cinta dengan Indonesia dengan konsep yang ia pakai selalu etnik Indonesia, teringat persekutuan terakhir biasanya akan membahas tentang bangsa dan negara Indonesia. Sepanjang memori itu terlintas, saya semakin tertegun ketika pujian “Hatiku rindu melihat kemuliaanMu bagi bangsaku…. “ tanpa saya sadari saya terharu dan air mata pun mulai keluar dari tempat penampungannya mengalir keluar. Saya menyadari saat itu rasa haru saya bukan karena moment persekutuan, namun karena saya sadari hati saya ada buat bangsa ini...

Saya kutip beberapa perenungan yang dibawa oleh Bu Ati dalam Ibadah Misi tersebut yang membuat saya kembali merenung apa artinya 'mission passion heart'.....  perenungan tersebut very simple but meaningful and touching..  (Yoh. 4:35)

Terkadang apa yang dilihat oleh Tuhan Yesus >< (baca : bertolak belakang) dengan apa yang dilihat murid?
Bagi murid : ini BUKAN Tempatnya, ini BUKAN orangnya, ini BUKAN caranya, ini BUKAN saatnya..
TAPI
Bagi Tuhan “Lihatlah sekelilingmu” seakan menyatakan bahwa Tempatnya gak jauh-jauh, di setiap tempat itu Tempatnya di setiap orang itu Orangnya. Tuhan ingin  murid menyadari dimana Tuhan menempatkan dia, lihat sekelilingmu karena  lading telah menguning dan siap untuk dituai.
Menjadi Duta Allah seharunsya mendarah daging dalam keseharian kita karena itulah lifestyle-nya kita. 

Melihat apa yang seharusnya dilihat? #Apa toh yang dilihat?
Melihat Apa yang Tuhan ingin saya Lihat? Apa yang Tuhan ingin saya rasakan? Apa yang Tuhan ingin saya lakukan ? LIHAT LADANG SUDAH MENGUNING.

Kenapa murid tidak bisa melihat? KARENA pengalaman dan pengajaran masa lampau mengenai ‘orang samaria' nya... Ya, terkadang kita suka sekali membuat ALASAN kita tersendiri sehingga hal itu menjadi Batu sandungan kita..

MENJADI APA SAJA Yang TUHAN MAU.
MELAKUKAN APA SAYA Yang  TUHAN MAU.
MENJADI ALAT UNTUK SIAPA SAJA Sesuai Yang TUHAN MAU


Diawali dengan sebuah rasa penasaran dan pemikiran kritis untuk datang menghandiri Ibadah ini, namun saya bersyukur Ia tidak lepaskan saya, namun malah diberikan sebuah kebenaran yang dalam.
"TERSERAH TUHAN .... KARENA AKU TAHU KEPADA SIAPA AKU PERCAYA."

Saya berharap perasaan yang sama juga dirasakan oleh semua orang yang sedang duduk dalam ruangan tersebut, karena merekalah generasi 'pemicu' para pelihat ladang yang menguning selanjutnya.. Ironisnya jika mereka pun tidak mengerti dan tidak membagikan semangat tersebut, termasuk saya...


thanks God
-d^^-



2 komentar:

orangizenk mengatakan...

Baru baca dan ternyata ada nama sayaaa... Hahahaha... Miss you too, Cece... Sini sini mampir dong. Waktuku sisa sebentar lagi, Ce. Hahahha.. ;)

dian mailina mengatakan...

hahaha.. cc aja lupa kalau ada nama mu
setelah selesai mau kemana,her?