Beberapa hari yang lalu saya menyempatkan diri untuk menghadiri
Ibadah Misi di kampus saya yang sekarang. Walaupun saat itu saya sadari bahwa
kondisi fisik saya sedang tidak terlalu fit, namun seperti ada rasa penasaran
untuk melihat apa yang disiapkan teman-teman bidang misi.
Sampailah saya di kampus, dan awalnya kami seperti diajak simple
‘touring’ dari kelas ke kelas karena di dalam kelas dijelaskan
beberapa suku yang terabaikan dari bagian barat, tengah sampai ke Indonesia
bagian timur. Bila ditanya bagaimana perasaan saya waktu, maka saya akan
menjawab biasa saja. Tidak bermaksud untuk menghakimi persiapan teman-teman
tetapi saya merasa jika mereka lebih lagi persiapannya mungkin setiap
presentasi dan atribut lainnya pasti akan lebih berkesan. Mungkin karena saya
pernah merasakan dan langsung persiapan hal yang kurang lebih sama konsepnya
seperti mereka ketika di pelayanan di sekolah minggu dahulu. Jadi saya merasa
lebih bangga dengan persiapan guru sekolah minggu karena Egypt simple
touring yang gsm kerjakan waktu VBS lalu lebih Woww.. dan baguss..
*maap ya.. hehe
Setelah itu ibadah dimulai.. saya menikmati Ibadah Misi yang
disiapkan teman-teman. Terlintas ketika ibadah dimulai saya jadi teringat
dengan teman-teman persekutuan PO BiNus. Tiba-tiba teringat Heri Kurniawan yang
sangat cinta dengan Indonesia dengan konsep yang ia pakai selalu etnik Indonesia,
teringat persekutuan terakhir biasanya akan membahas tentang bangsa dan negara
Indonesia. Sepanjang memori itu terlintas, saya semakin tertegun ketika pujian
“Hatiku rindu melihat kemuliaanMu bagi bangsaku…. “ tanpa saya sadari saya
terharu dan air mata pun mulai keluar dari tempat penampungannya mengalir
keluar. Saya menyadari saat itu rasa haru saya bukan karena moment persekutuan,
namun karena saya sadari hati saya ada buat bangsa ini...
Saya kutip beberapa perenungan yang dibawa oleh Bu Ati dalam
Ibadah Misi tersebut yang membuat saya kembali merenung apa artinya 'mission passion
heart'..... perenungan tersebut very simple but
meaningful and touching.. (Yoh. 4:35)
Terkadang apa yang dilihat oleh Tuhan Yesus >< (baca :
bertolak belakang) dengan apa yang dilihat murid?
Bagi murid : ini BUKAN Tempatnya, ini BUKAN orangnya, ini BUKAN
caranya, ini BUKAN saatnya..
TAPI
Bagi Tuhan “Lihatlah sekelilingmu” seakan menyatakan bahwa
Tempatnya gak jauh-jauh, di setiap tempat itu Tempatnya di setiap orang itu
Orangnya. Tuhan ingin murid menyadari dimana Tuhan menempatkan dia,
lihat sekelilingmu karena lading telah menguning dan siap untuk
dituai.
Menjadi Duta Allah seharunsya mendarah daging dalam keseharian
kita karena itulah lifestyle-nya kita.
Melihat apa yang seharusnya dilihat? #Apa toh yang
dilihat?
Melihat Apa yang Tuhan ingin saya Lihat? Apa yang Tuhan ingin
saya rasakan? Apa yang Tuhan ingin saya lakukan ? LIHAT LADANG
SUDAH MENGUNING.
Kenapa murid tidak bisa melihat? KARENA pengalaman dan pengajaran
masa lampau mengenai ‘orang samaria' nya... Ya, terkadang kita suka sekali
membuat ALASAN kita tersendiri sehingga hal itu menjadi Batu sandungan kita..
MENJADI APA SAJA Yang TUHAN MAU.
MELAKUKAN APA SAYA Yang TUHAN MAU.
MENJADI ALAT UNTUK SIAPA SAJA Sesuai Yang TUHAN MAU
Diawali dengan sebuah rasa penasaran dan pemikiran kritis untuk
datang menghandiri Ibadah ini, namun saya bersyukur Ia tidak lepaskan saya,
namun malah diberikan sebuah kebenaran yang dalam.
"TERSERAH TUHAN .... KARENA AKU TAHU KEPADA
SIAPA AKU PERCAYA."
Saya berharap perasaan yang sama juga dirasakan oleh semua orang
yang sedang duduk dalam ruangan tersebut, karena merekalah generasi 'pemicu'
para pelihat ladang yang menguning selanjutnya.. Ironisnya jika mereka pun tidak
mengerti dan tidak membagikan semangat tersebut, termasuk saya...
thanks God
-d^^-
2 komentar:
Baru baca dan ternyata ada nama sayaaa... Hahahaha... Miss you too, Cece... Sini sini mampir dong. Waktuku sisa sebentar lagi, Ce. Hahahha.. ;)
hahaha.. cc aja lupa kalau ada nama mu
setelah selesai mau kemana,her?
Posting Komentar