Munafikk…. *Rasanya
ingin berteriak kata itu sekuat-kuatnya.. tapi tidak mungkin..
Aku seorang anak kelas sekolah dasar yang biasa biasa
saja..
Ada guru yang memanggilku ganteng, ada juga guru yang
memanggilku lucu.
Aku tak tau kenapa mereka memanggilku seperti itu
Aku rasa aku biasa biasa saja..
Prestasi kelasku juga biasa biasa saja, tidak terlalu
menonjol bagus tapi tidak terlalu jelek juga
Di dalam kelas aku juga biasa saja, biasa terkenal tukang
ribut dan jalan-jalan di kelas. Aku juga biasa suka bermain dengan
teman-temanku.
Suatu kali aku sempat mendengar pembicaraan guruku di
dalam kelas ketika aku duduk dibarisan depan.
Mereka sedang bergosip tentang guru yang lain yang aku
tak tau siapa. Tapi aku tau apa yang mereka katakan.
Mereka bilang guru tersebut tidak melakukan yang tidak boleh ia lakukan. Itu yang aku tangkap.
Hari ini seperti biasa aku bangun pagi dan sudah ku susun
semua buku-bukuku ke dalam tas sekolahku. Kotak pencil dan buku tulisku sudah
kuletakkan di dalam tas rasanya.
Tapi…
Pagi itu aku datang ke sekolah seperti biasa dan sesampai
di sekolah seperti biasa juga aku suka sekali bermain lomba lari dengan temanku
sampai bunyi bel mengharuskan aku dan teman-teman berbaris rapi.
Setelah baris kami diminta masuk satu per satu secara
rapi dan teratur sambil memberi salam dan menyapa selamat pagi bu!
Sewaktu akan membuat agenda aku meraba-raba tasku untuk
mengambil kotak pensilku. Tapi ternyata ia tidak ada, aku penasaran akhirnya
aku membongkar isi tasku dan tetap tidak kutemukan kotak pensilku.
Pikirku aku sudah memasukkan lantas aku diam saja dan
rasanya aku ingin maju kedepan dan meminjam pensil guruku tapi aku takut.
Akhirnya aku memberanikan diri untuk meminjam , ku pikir
guruku adalah orang yang pengertian lagi pula ini baru pertama kalinya aku
ketinggalan kotak pensil.
Ternyata tidak kusangka guruku marah besar..
Pagi-pagi benar dia sudah marah-marah..
Pelajaran satupun belum kuterima tapi dia sudah memarahi
aku..
Dengan kata-katanya yang tajam itu dia memarahai aku dan
aku hanya bisa diam dengan muka ke bawah.
Dia memarahai ku di depan kelas dan dilihat didengar oleh
semua teman-temanku
Betapa malunya
Dia menyuruhku
duduk dan tidak memberi solusi apa-apa, satu pensil tumpul untuk menulis tidak
dia berikan dengan alasan sebagai pembelajaran buat aku agar aku tidak lupa
membawa lagi.
Aku hanya bisa diam seperti biasa..
Dimana teman-temanku semua sedang menulis agenda yang
penting untuk dibawa esok harinya, aku tidak bisa berbuat apa-apa.
Setelah semua selesai aku melihat guruku yang satu lagi.
Aku tau dia pasti akan menolongku, tapi aku tau , ku lihat diwajahnya dia
tidak bisa berbuat apa-apa ketika main teacherku sudah memarahi aku.
Ku lihat guru itu mengeluarkan beberapa pencil yang baru diruncingnya. Dia
melihatku dan aku melihatnya.
Tapi main guruku memanggilku dan memberikan pensil itu, kemudian mendisiplinku dengan menyuruhku menulis agenda sendiri di depan kelas
dibawah papan tulis.
Seperti biasa aku pun melakukannya.
Guru agamaku datang.. senangnya hatiku karena aku bisa
mendengarkan cerita lagi.
Tapi ternyata aku masih harus menyelesaikan hukumanku
tersebut dan akhirnya aku ketinggalan cerita yang sangat aku sukai itu. Cerita
tentang Alkitab.
Uhh… betapa sebalnya
Sedih nya aku harus mendapat guru seperti dia. Dia
munafik..
Rasanya dia manis ketika renungan pagi , dia manis ketika ada guru yang lain.. Dia manis di depan orang lain…
Tetapi ternyata dia
munafik, dia berkata kasar dan tidak
mendidik aku dengan benar, dia menghukum aku dengan pilih kasih.
Aku yang baru
sekali salah dia langsung menghakimi aku, sedangkan temanku yang lain yang
telah salah berkali-kali tidak dia disiplin.
Dia bilang kalau disiplin hanya berlaku di waktu
pelajaran guru yang bersangkutan tetapi ketika guru fak maka murid harus
belajar.
Tetapi dia tidak seperti itu terhadap aku. Dia berkata sangat manis
sekali di depan guru fak. Tetapi sangat kasar di depan murid-muridnya ketika
muridnya ada salah.
Dia berkata sebagai seorang guru seharusnya tidak boleh
begitu, tapi dia begitu..
Aku tidak tau arti kata munafik, tapi aku tau guruku
munafik..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar