Menapaki kaki dan
berjalan dalam iman tidak semudah ataupun sesusah seperti yang dibayangkan.
Ketika kaki iman melangkah satu langkah demi satu langkah.. Rasanya perjalanan
ini menjadi perjalanan yang penuh arti..
Ketika mencoba melihat lagi kebelakang, betapa luar biasa
tuntunan dan pemeliharaan-Nya. Dan tanpa terasa sekarang langkah sudah melewati
garis start..
Langkah demi langkah, berjalan lurus menuju depan.. Perjalanan
iman terasa aman, nyaman terkendali.. Dalam perjalanan muncul keyakinan
kepastian inilah jalannya.. Berjalan bersama kemampuan, dan keyakinan yang serasa yakin
menapaki jalan ini.. Lantas dimana iman?
Ketika melayangkan pandangan ke depan, tampaklah jalan lurus yang akan di lalui.. Namun, Lihat! ada pemberitahuan disana.. di depan ada jalan yang bercabang, dan
namanya tercantum disarankan berbelok ke arah kanan..
Kebimbangan, pertanyaan, kegalauan menghampiri.. Quo vadis?
Kemana? Kemana langkah ini harus menetapkan langkah berikutnya.. Luruskah? Atau Ke kanankah? Perasaan yakinnya melihatkan ia ke
jalan lurus, namun jika jalan lurus itu ditutup, haruskah ia ke kanan? Atau
kembali? Bagaimana bila ini…… Bagaimana bila itu…. Banyak pertanyaan muncul, sebelum jalan itu
benar-benar bercabang.. dan sepertinya tanda-tanda ke kanan itu semakin nyata
dan tampak…
Langkah dan kehendak ingin tetap lurus kearah dan tujuan
langkah iman yang pertama kali ditempuh. Namun….. bimbang…
Terdengar teriakan ,“Dimana iman? Dimana iman yang kepadanya pengharapan dan pemeliharan-Nya akan terus nyata menyertai.. ?” Tersentak langkah melihat jauh kedepan dan satu hal yang ia
tahu bahwa kedua jalan itu sama-sama menuju sesuatu yang baik menurut Dia…
Jika benar jalan yang harus ditempuh langkah iman adalah
jalan kanan.. Adakah Taat, Percaya, dan Berserah terus dipakainya mewarnai melewati jalan
itu?.
-d^^-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar