Pertanyaan ini terbesit di kepalaku beberapa akhir yang lalu..
Aku jadi merenung dan berpikir kapan ya terakhir aku menjadi saluran berkat Tuhan buat orang-orang sekitarku? Ini muncul bukan karena akhir-akhir ini banyak sekali bencana alam yang datang menghampiri negriku, tapi sebelum bangsa ini diizinkan mencicipi segala bencana alamnya.. pertanyaan tersebut telah berniang dipikiran ini.. Tapi ironisnya malah dengan diizinkannya bencana disini dan disitu aku malah semakin berpikir kapan aku terakhir menjadi saluran berkatnya?
Kenapa mesti ketika dengan situasi bencana seperti ini kita semua baru seakan-akan kembali terbuka matanya dan kembali berbondong-bondong untuk berlomba-lomba iba serta menjadi saluran berkat untuk mereka yang membutuhkan?
Bisakah kita trus menjadi saluran berkatNya kapan pun, dimana pun, serta melalui apapun yang ada di hidup kita?
Engkau sumber berkatku, ajarkanlah aku untuk terus belajar menjadi saluranMu :
Melalui tutur kataku, aku mau belajar memuliakanMu dan menyatakanMu.
Melalui tingkah perbuatanku, aku mau belajar memuliakanMu dan menyatakanMu.
Melalui pikiranku, aku mau belajar memuliakanMu dan menyatakanMu.
Melalui segala hal yang engkau percayakan padaku, aku mau belajar memuliakan dan menyatakanMu.
Sebuah wish yang pernah ku terima tertulis “ … tetaplah menjadi “dian” yang bersinar… “ tulisan dan wish itu terus menjadi batu pengingatku untuk aku belajar dan semakin tahu kenapa namaku dian…
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."Matius 5:16
Tidak ada komentar:
Posting Komentar