Tidak terasa sudah satu tahun saya hidup di kota ini, hari demi
hari diarungi dengan banyak sekali warna. Hari berganti hari saya belajar
percaya dan berharap kepada Ia yang memanggil.
Percaya, kata yang seringkali kita
dengar. Kata ini memiliki banyak padanan kata misalnya beriman, trust believe.
Saya suka dengan kata percaya dan bagi saya kata percaya ini identik dengan
TRUST. Percaya sepenuhnya, bergantung sepenuhnya, meskipun berada di jalan yang
gelap.
Untuk Percaya diperlukan keberanian untuk percaya, dibutuhkan
kerelaan hati untuk taat, meskipun tidak tahu. Walaupun tidak dapat melihat
jalan-jalannya, tetap percaya dan berharap. Ketika tidak mengerti dan tidak
dapat melihat rancangan-rancangan agendaNya, bahkan tidak bisa meraih
tanganNya, aku percaya pada hatinya. Hatiku percaya kepadaNya.
Yang penting dari percaya adalah kita tahu kepada siapa kita
percaya. Kepada siapa engkau percaya? Kepada Allah, hanya kepada Allah saja aku
percaya. Aku percaya Ia adalah Allah yang tidak pernah salah. Ia adalah Allah
yang terlalu bijaksana untuk berbuat kesalahan. Kepada Allah aku percaya.
Kepada Allah yang terlalu baik untuk menjadi tidak baik. Kepada Allah yang
hikmatNya tak terselami dan mengetahui segala sesuatunya aku percaya.
Ia, Allah yang mengontrol segala sesuatu, aku percaya seluruh
kehidupanku berada dalam control Allah yang baik karena Ia adalah Allah yang
benar dan tidak pernah salah.
Ia adalah Allah yang memiliki agenda. Di dalam Dia aku telah
diagendakannya sesuai agendaNya bahkan jauh aku belum dilahirkan.
Ia adalah Allah yang mengetahui segala sesuatu lebih baik
daripadaku. Ia mengetahui jalannya. Ku lepaskan semua keinginanku untuk
mengerti kenapa dan melihat bahwa hal yang terbaik yang bisa kulakukan adalah
menempatkan kepercayaanku kepada Dia.