Perjalanan ini di mulai dengan
sebuah langkah di dalam iman dan ketakutan, namun panggilan itu jelas
terdengar
dan bergema di dalam kedalaman titik hidup.
Perjalanan bersamaNya dilalui
hari lepas sehari. Dilalui bersamaNya dengan penuh rasa, warna dan air mata.
Meskipun kadang tak mengerti akan banyak hal dan bertanya alasan di balik semuanya
itu. Semuanya dilewati dengan tanda Tanya
besar dan hanya anugerah-lah yang membuat iman tetap bertahan.
Terbayang perjalanan ke depan nanti, pasti penuh dengan batu, ada batu besar, sangat besar, ada batu kecil
namun tajam. Batu-batu itu harus dilewati!. Ingin rasanya menyingkirkan dahulu
batu-batu tersebut baru berjalan di jalan mulus itu. Namun sekuat apapun tenaganya untuk menyingkirkan batu itu, BATU itu tetap akan ada…. Ia tetap akan menjadi batu besar dan batu kerikil tajam.
Fokusnya tertuju pada
batu dan ukuran batu itu…
ya itu fokusnya dahulu..
akibatnya ia terlalu pengecut untuk menjadi pelangkah.
ya itu fokusnya dahulu..
akibatnya ia terlalu pengecut untuk menjadi pelangkah.
Namun sekarang,
Bukan batu-batu itu lagi
fokusnya! Batu-batu itu akan tetap ada dan akan tetap menjadi batu yang harus dilewatinya.
Matanya menoleh ke sebelah kanannya, dan memorinya melayang pada ingatan mula-mula.
Matanya menoleh ke sebelah kanannya, dan memorinya melayang pada ingatan mula-mula.
Ia tidak berjalan sendiri. Ia sedang
berjalan denganNya. Yang sekarang menjadi fokusnya adalah berjalan bersama Dia
melewati batu-batu itu dalam perjalanan ini. Tak penting lagi seberapa besar batu di
depan mata dan seberapa sakit kaki ketika tertusuk kerikil tajam. Sekarang ia
sedang berjalan bersama Dia.
Dia selalu menyertainya dan tak
akan pernah ditinggalkan.
“With
God be with me is enough for me”..
Just
for grace to trust Him more…